Uber gunakan perangkat lunak untuk hindari regulasi Portland
Investigasi oleh kota Portland, Oregon, menemukan bahwa Uber Technologies Inc. menggunakan perangkat lunak untuk menghindari 16 pejabat pemerintah yang bertugas mengelola perusahaan jasa lift, menurut pejabat kota.
Ketika Uber beroperasi di Portland sejak Desember 2014, mereka tidak memiliki izin
sehingga mereka menggunakan perangkat lunak yang disebut “Greyball” untuk memblokir regulator agar tidak memesan tumpangan.
Uber berhenti menggunakan perangkat lunak setelah mendapat izin untuk beroperasi di Portland pada April 2015, seperti dilansir Reuters.
Kota ini tidak memberikan denda atau penalti, tetapi pejabat transportasi menyarankan untuk mengambil jalur penegakan hukum.
“Kami telah memastikan bahwa tidak ada upaya yang dilakukan untuk menghindari regulator
atau menolak layanan kepada pengendara” akan diizinkan di masa depan, kata Komisaris Kota Portland Dan Saltzman dalam sebuah pernyataan pers.
Portland melakukan penyelidikan setelah sebuah laporan dari New York Times pada bulan Maret yang menyatakan bahwa Uber menggunakan Greyball untuk menghindari pemerintah di daerah-daerah di mana mereka belum menerima lisensi operasi, seperti Portland, Boston, Paris dan Las Vegas, serta sejumlah negara termasuk Australia, Cina, Italia dan Korea Selatan.
Greyball memungkinkan Uber untuk mengabaikan atau membatalkan permintaan yang berasal dari sekitar kantor-kantor pemerintah, juga dari akun, yang didasarkan pada kartu kredit, yang diyakini sebagai pegawai pemerintah.
Dengan perangkat lunak itu, Uber tidak dapat menampilkan kendaraan di sekitarnya.
Portland menemukan bahwa ketika mulai beroperasi pada Desember 2014, Uber menggunakan Greyball untuk memblokir 17 akun, 16 di antaranya milik pegawai pemerintah, dan menolak 29 permintaan dari pegawai transportasi.
sumber :